Yesi Arisanti

Guru di Yayasan Igasar Semen Padang, Kota Padang, Sumatra Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANTANGAN (70) UCAPAN ADALAH DOA
Gambar: Kompasiana.com

TANTANGAN (70) UCAPAN ADALAH DOA

Pembelajaran melalui daring yang kami lakukan sudah memasuki minggu ketiga. Walaupun masih tingkat sekolah dasar, tetapi cara ini bisa kami terapkan dalam situasi stay at home. Materi dan latihan yang kami berikan disesuaikan dengan kondisi saat ini. Artinya materi yang ringan-ringan saja.

Mungkin anak-anak sudah kangen dengan suasana belajar di sekolah, begitu pun saya sebagai gurunya. Waktu tiga minggu ini apakah akan ditambah lagi atau tidak, saya juga tidak tahu. Mudah-mudahan keadaan semakin membaik, sehingga kegiatan kembali seperti semula.

Hari ini saya akan memberikan materi tentang ide pokok. Sebenarnya materi ini hanya pengulangan dari tema sebelumnya. Ketika memberikan materi ini memori saya kembali mengingat kejadian pada September 2009. Saya mencontohkan tentang ide pokok dalam sebuah paragraf.

Tiba-tiba saja saya mencontohkan tentang gempa bumi. Saya menulis di papan tulis cerita tentang gempa bumi yang melanda Kota Padang. Ide pokoknya saya letakkan di awal paragraf dengan kalimat penjelas yang sangat rinci. Saya tulis bagaimana awal gempa terjadi, suasana saat gempa, dan akibat dari gempa tersebut. Benar-benar yang saya tulis itu peristiwa yang pernah terjadi, karena begitu detailnya kalimat saya.

Tiba-tiba di sore harinya pada pukul 17.16 gempa yang sangat dahsyat melanda Kota Padang dan sekitarnya. Kekuatannya 7,6 skala Richter. Getarannya merayap dari pondasi ke lantai, mengayun dinding hingga ke atap, dan meretakkan permukaan tanah.

Dalam hitungan detik ribuan rumah, kantor, dan toko hancur. Jasad-jasad tak bernyawa di bawah reruntuhan sangat banyak. Yang lain terluka, pasti saja menahan kerasnya cobaan yang menimpa. Persis seperti kalimat-kalimat yang saya tulis pagi itu. Benar-benar pengalaman yang mengerikan.

Sejak saat itu saya tidak mau lagi membuat kalimat atau cerita yang buruk. Benar-benak kapok. Kalau lupa langsung saya katakan kepada murid-murid untuk mengingatkan, karena membuat kalimat sama seperti berbicara. Setiap yang kita bicarakan adalah doa. Berarti itu yang kita minta kepada Allah. Jadi berbicara yang baik-baik saja, karena setiap ucapan adalah doa.

Menurut suaramuslim.net kata-kata itu dahsyat, kata-kata itu bibit. Ketika mengucapkan sesuatu, berarti kita telah memberikan kehidupan pada kata-kata itu. Seperti yang terkandung dalam surah Al-Isra ayat 53, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”

Seperti sekarang ketika mengikuti lomba menulis yang diadakan CEO MG, saya tidak akan berkata yang jelek-jelek.

Saya hanya berkata, “Insyaallah naskah yang saya tulis tentang guru penggerak sesuai dengan kriteria lomba, sehingga bisa sebuku dengan penulis se-Indonesia." Aamiin yaa Rabb.

Semua saya serahkan kepada Allah. Usaha sudah saya lakukan, tinggal doa saja. Apapun hasilnya adalah takdir dari Allah, karena semua yang terjadi tidak luput dari kuasa-Nya.

Padang, 7 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah, good mom. Smg kita semua dihindarkan dr bahaya termsk covid 19 spy sgr lenyap dr muka bumi. Salam.

07 Apr
Balas

Aamiin yaa Rabb. Makasih, Bu. Sukses selalu ya...

07 Apr

Amin, ya Robb

07 Apr
Balas

Aamiin yaa Rabb.

07 Apr

Betul tuh uni, kata kata adalah doa. Maka berkata katalah yang baik. Semakin sering mengucapkan semakin mendekat kan kepada kenyataan... Bravo uni aquuh...

07 Apr
Balas

Makasih, Denti

09 Apr

Smg berhasil dindaku.. meski ibu belum ikut,ibu bantu doa ya?

07 Apr
Balas

Keren bu yesi

07 Apr
Balas

Makasih Bu Erza

09 Apr

Benar sekali ibu..perkataan itu adalah doa. Jadi apa yg mau kita katakan haruslah kita pikirkan kebaikannya. Tetapi terkadang mau lupa kalau emosi sudah datang. Semogalah kita selalu menjaga perkataan kita. Apalagi seperti yg ibu contohkan..dan terjadi..

09 Apr
Balas

Benar, ibu. Sukses selalu ya, bu. Salam

09 Apr

ha.ha..itu doa juga lho..makanya..seorang ibu jk marah pd anaknya jangan bicara dgn nada marah,menggunakan kata,maaf,kotor,..dll..jk marah,tetaplah dgn suara santun..kadang2 saya dengar,seorang ibu marah dan bilang "kamu mau jadi penjahat ?". astaghfirullah..kenapa tidak dgn bhsa santun..misalnya. " kamu ini begini,? ,besuk kalau jadi direktur perusahaan gimana..? "..gitu..he.he..salam

07 Apr
Balas

Ya itu contoh doa yg baik klu marah ya, Pak Guru. Salam jg Pak Guru

09 Apr

Masya Allah.. Kita, memang harus bethati-hati dalam berkata. Kadang saya juga keceplosan bilang sesuatu, trus langsung saya ralat, rakut dengan hala-hal buruk yang mungkin saja, terjadi. Karena kata, adalah doa, Mangango dulu kalau mangecek, bahasa Minang ini sungguh sarat makna. Salam literasi ya bunda...

07 Apr
Balas

Benar, ibu. Ucapan adalah doa. Salam literasi juga, bu

09 Apr

Aamiin. Ya Allah. Semoga kebaikan selalu bersama kita

07 Apr
Balas

Aamiin yaa Rabb. Majasih, Bu

07 Apr



search

New Post